Tingkat konsumsi masyarakat akan minuman yang mengandung kafein seperti kopi (Coffea arabica L.) dan coklat (Theobroma cacao L.) semakin meningkat. Kafein yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan rendemen kristal kafein biji kopi dan coklat. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode refluks menggunakan pelarut diklorometana yang ditunjang dengan analisa KLT menggunakan fase diam plat silica gel GF 254 dan fase gerak etil asetat : metanol : NH4OH pekat (85:10:5). Pelarut diklorometana dipilih karena memiliki sifat lebih polar dibandingkan pelarut lain dan dapat melarutkan kafein lebih banyak. Hasil nilai Rf pada baku kafein adalah 0,5, kopi 0,55 dan coklat 0,52. Hasil analisa statistik menggunakan uji independent samples t-test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata rendemen kristal kafein biji kopi dan coklat yaitu 0,36033% dan 0,12933%. Hasil analisa bivariate didapatkan nilai p-value 0,001 α yaitu 0,001 0,05 hal ini diartikan bahwa ada perbedaan nilai rendemen kristal kafein pada biji kopi dan coklat.
CITATION STYLE
Nugraheni, F. T., Dewi, M., & Septiyana, R. (2017). Perbandingan Rendemen Kristal Kafein pada Biji Kopi (Coffea arabica l.) dan Coklat (Theobroma cacao l.) dengan Menggunakan Metode Refluks. Cendekia Journal of Pharmacy, 1(1), 41–48. https://doi.org/10.31596/cjp.v1i1.6
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.