Abstrak Di Indonesia terdapat 40% anak yang melewatkan sarapan. Melewatkan sarapan dapat memengaruhi penurunan aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik ini berdampak pada penurunan kebugaran jasmani, sehingga seseorang akan lebih mudah lelah dan kurang optimal dalam melakukan aktivitas harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan tingkat kebugaran jasmani pada anak usia sekolah dasar di SD Budya Wacana Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan subjek penelitian adalah anak usia sekolah dasar kelas IV, V, dan VI di SD Budya Wacana Yogyakarta, yang diambil dengan metode total sampling, yaitu sebesar 157 siswa. Pengambilan data menggunakan kuisioner sarapan dan tingkat kebugaran jasmani dengan lari jarak menengah (1000 meter). Analisis statistik menggunakan spearman rank, dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0.023), serta adanya hubungan antara status gizi dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0.000). Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin (p=0.682), usia (p=0.021), penyakit kardiovaskular respirasi (p=0.781) dengan tingkat kebugaran jasmani. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik hubungan status gizi (p= 0.000) dengan tingkat kebugaran jasmani memiliki hubungan yang lebih besar dibandingkan dengan kebiasaan sarapan (p= 0.011). Status gizi dapat mempengaruhi 11,9% dari kebugaran jasmani siswa dalam penelitian ini. Kata kunci: Kebugaran Jasmani, Kebiasaan Sarapan, Status Gizi, Usia Sekolah DasarAbstract  Globally, linear growth failure is the most common form of childhood malnutrition, with around In Indonesia there are 40% of children who skip breakfast and it can reduce their physical activity. This lack of physical activity will decrease physical fitness, thus someone will be easily tired and non-optimal doing their daily activities. This research aimed to find out the correlation between breakfast habits and physical fitness levels among elementary school-age children at Budya Wacana Elementary School Yogyakarta. The study used cross sectional method and total sampling technique, with 157 students come from IV, V, and VI grades as the subjects. The data were collected using a breakfast questionnaire, as well as physical fitness level with medium distance running (1000 meters). Spearman Rank was used for bivariate analysis, with a confidence level of 95%. The results showed that there was a correlation between breakfast habits and nutritional status with physical fitness level in about p = 0.023 and p = 0.000, respectively. Moreover, there was no correlation between gender (p = 0.682), age (p = 0.021), cardiovascular respiration disease (p = 0.781) with physical fitness level. From the results of multivariate analysis with logistic regression test the nutritional status has a greater correlation (p = 0.000) with physical fitness level than breakfast habits (p = 0.011). Therefore, this research showed that nutritional status affected in about 11,9% of students’ physical fitness. Keywords: Physical Fitness, Breakfast Habits, Nutritional Status, Elementary School Age
CITATION STYLE
Rosario, A. M., Samodra, Y. L., & Suryanto, Y. I. (2019). Kebiasaan Sarapan Berhubungan dengan Tingkat Kebugaran Jasmani pada Anak Usia Sekolah Dasar di SD Budya Wacana Yogyakarta. Indonesian Journal of Human Nutrition, 6(2), 139–144. https://doi.org/10.21776/ub.ijhn.2019.006.02.7
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.