Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh empati emosional terhadap perilaku prososial yang dimoderasi oleh jenis kelamin pada mahasiswa. Empati emosional diartikan sebagai dorongan secara otomatis dan tanpa disadari untuk merespon keadaan emosi orang lain dan perilaku prososial diartikan sebagai tindakan yang dilakukan individu untuk membantu orang lain. Empati secara emosional diinduksi dengan cara memberikan sebuah video yang dapat membuat empati seseorang menjadi meningkat atau bahkan netral. Instrumen yang digunakan untuk mengukur empati emosional dengan menggunakan Positive Affect and Negative Affect Scale (PANAS) yang dikembangkan oleh Watson, Clark, & Tellegen (1988). Pengukuran perilaku prososial dilakukan dengan cara melihat dari jumlah donasi yang diberikan oleh partisipan. Responden penelitian ini merupakan 126 mahasiswa aktif S1 Universitas Indonesia yang terbagi atas laki-laki dan perempuan, dengan kriteria usia 18-25 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan menggunakan desain faktorial 2 (empati: netral vs empati) X 2 (jenis kelamin: laki-laki vs perempuan) between subject design. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara empati emosional terhadap perilaku prososial, namun pengaruh jenis kelamin sebagai moderator terhadap perilaku prososial tidak memiliki efek yang signifikan, namun pada penelitian ini ditemukan variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku prososial pada individu.
CITATION STYLE
Umayah, A. N., Ariyanto, A., & Yustisia, W. (2017). Pengaruh empati emosional terhadap perilaku prososial yang dimoderasi oleh jenis kelamin pada mahasiswa. Jurnal Psikologi Sosial, 15(2), 72–83. https://doi.org/10.7454/jps.2017.7
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.