Lingkungan perairan mempengaruhi keberhasilan penetasan telur cumi-cumi. Tujuan dari penetasan telur pada dasarnya untuk menjaga ketersediaan stok cumi-cumi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – April 2017. Tujuan mengkaji pengaruh salinitas terhadap daya tetas telur cumi-cumi dan mengkaji salinitas optimal untuk penetasan telur cumi-cumi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ekperimen. Penelitian dilakukan di Hatchery Budidaya Perairan Fakultas pertanian, perikanan dan biologi Universitas Bangka Belitung. Bahan penelitian berasal dari perairan Dusun Tuing Kecamatan Riau Silip. Data bentuk kapsul telur dan waktu penetasan dianalisis secara deskriptif, sedangkan Hatching Rate, kematian telur, pertambahan bobot kapsul telur dan kualitas air dilakukan sidik ragam. Telur menetas paling cepat pada perlakuan salinitas 32 g/l yaitu 12 hari dan terendah pada salinitas 24 g/l yaitu 19 hari. Hasil Hatching rate terbaik pada salinitas 28 g/l dengan rerata 96 % ± 6,10 dan 32 g/l dengan rerata 92,67 % ± 6,89. Kematian larva cumi-cumi tertinggi pada salinitas 24 g/l dengan rerata 77,1 % ± 16,26 dan terendah pada salinitas 28 g/l dengan rerata 4,1 % ± 2,88.
CITATION STYLE
Pirmansa, J. S., Prasetiyono, E., Sari, S. P., Febrianti, D., & Syarif, A. F. (2020). Daya Tetas Telur Cumi-Cumi (Uroteuthis chinensis) pada Salinitas yang Berbeda. Journal of Tropical Marine Science, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.33019/jour.trop.mar.sci.v3i1.1702
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.