Latar Belakang: Terdapat 35,5% mahasiswa di Indonesia perokok aktif. Mahasiswa harusnya memiliki tingkat pendidikan yang baik. Tingkat pengetahuan merupakan aspek penting yang mampu memengaruhi kebiasaan merokok. Tujuan penelitian ini melihat hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) terhadap bahaya rokok dan kebiasaan merokok. Metode: Metode penelitian ini adalah studi potong lintang yang dilaksanakan di UI pada bulan Agustus 2018-Desember 2019. Peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrumen untuk disebarkan kepada 94 responden yang dipilih menggunakan teknik pengambilan acak. Uji yang dilakukan untuk menganalisis data adalah uji fisher. Hasil: Terdapat 9,6% mahasiswa UI yang merupakan perokok aktif dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki (88,9%), berasal dari fakultas hukum (44,4%), menggunakan rokok putih (66,7%), usia awal merokok 17 tahun (33,3%), mengonsumsi 5-10 batang rokok sehari (55,5%), hanya menggunakan rokok konvensional (89%), dan derajat adiksi terhadap nikotinnya ringan. Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan bahaya rokok yang tinggi (69,1%). Diskusi: Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kebiasaan merokok maupun derajat adiksi nikotin. Pengetahuan yang tinggi tidak membuat mahasiswa berhenti merokok karena perokok cenderung menyepelekan bahaya dari merokok terhadap diri sendiri atau sekitarnya. Derajat adiksi nikotin pada mahasiswa UI cenderung ringan. Hal ini menunjukkan bahwa alasan mahasiswa UI merokok bukan disebabkan oleh kecanduan.
CITATION STYLE
Wardhana, I. L., & Susanto, A. D. (2021). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK. Essential: Essence of Scientific Medical Journal, 18(2), 5. https://doi.org/10.24843/estl.2020.v18.i02.p06
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.