Kesantunan merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi, termasuk interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk kesantuan imperative oleh guru terhadap siswa dalam interaksi kelas. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian pragmatik. Data penelitian ini berupa tuturan guru Bahasa Indonesia MA Al-Irtiqo Malang yang mengandung kalimat kesantunan imperatif linguistik dan pragmatik. Sumber data adalah tuturan lisan guru Bahasa Indonesia di MA dalam proses pembelajaran di kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah (1) teknik simak bebas libat cakap, (2) teknik rekam, dan (3) teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini secara garis besar meliputi tiga langkah, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) klasifikasi serta penarikan simpulan. Hasil penelitian ini guru menggunakan kesantunan linguistik imperatif dan kesantunan pragmatik imperatif. Kesantunan linguistik ditandai dengan ungkapan penanda kesantunan tolong, ayo, coba dan silakan . Kesantunan pragmatik dibagi menjadi dua, yaitu tuturan deklaratif dan tuturan interogatif. Tuturan pragmatik deklaratif yang digunakan guru antara lain suruhan, ajakan dan larangan, sedangkan tuturan pragmatik interogatif antara lain perintah dan larangan.
CITATION STYLE
Nurzafira, I., Nurhadi, N., & Martutik, M. (2020). Kesantunan imperatif guru bahasa Indonesia dalam interaksi kelas. AKSARA: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 21(1), 88–101. https://doi.org/10.23960/aksara/v21i1.pp88-101
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.