Pemasaran digital terus berkembang sejalan dengan penggunaan internet yang semakin masif di tengah masyarakat. Terlebih, media sosial telah membantu mengubah landskap pemasaran terbarukan. Pemasaran melalui influencer dianggap menjadi teknik pemasaran yang cukup efektif. Pengguna muda yang berusia 13-27 tahun atau dikenal dengan Gen Z, banyak melibatkan influencer dalam aktivitas digitalnya. Penelitian ini mengulas bagaimana keputusan gen Z setelah mengakses konten Influencer yang menyebut merek tertentu. Bagaimana pengguna ini mengambil keputusan pembelian melalui komunikasi persuasi yang diciptakan melalui konten tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi yang dianalisa dengan konsep Elaboration Likelihood Model (ELM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dikotomi perilaku gen Z dalam mengonsumsi konten influencer. Pada rute sentral, pengguna gen Z memilih mencari beragam sumber eksternal terkait produk atau layanan selain TikTok. Kemudian pemahaman pesan produk menekankan pemahaman fitur, kelebihan dan kekurangan produk sebelum memutuskan pada perilaku tertentu. Sedangkan pada rute periferal, pengguna Z lebih menyukai konten menarik secara visual dan estetik untuk mengonsumsi konten influencer. Produk yang komunikasikan diadopsi jika dianggap sedang popular atau sesuai dengan manfaat sesaat yang ditawarkan.
CITATION STYLE
Husna, A. H., & Mairita, D. (2024). Gen Z dan Perilaku Konsumsi Konten Influencer pada TikTok. Jurnal Riset Komunikasi, 7(1), 86–100. https://doi.org/10.38194/jurkom.v7i1.1002
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.