Latar belakang dari penelitian ini ialah banyaknya masyarakat Etnik Mandar yang kurang memahami makna dari ritual pernikahan yang dilaksanakan. Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolis ritual prosesi pernikahan Etnik Mandar khususnya di wilayah Desa Mombi Kecamatan Alu Kabupaten Polewali Mandar kajian semiotika Ferdinand De Saussure yang membagi tanda menjadi dua bagian yang tidak dapat dipisahkan yakni petanda dan penanda. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah dengan cara observasi, wawancara menggunakan purposive sampling untuk memilih informan dan dokumentasi. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ialah alat perekam, buku tulis, kertas, pensil, pulpen dan bolpoin. Sedangkan langkah-langkah teknik analisis data dalam penelitian ialah pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 16 benda yang harus diadakan dalam ritual tersebut. Hal ini diyakini akan membawa kebaikan khususnya dalam rumah tangga. Kesemua benda yang digunakan memiliki ussul kepada sang Esa agar kelak menjadi keluarga sejahtera serta diberi keturunan yang baik pula. Benda yang dimaksud ialah lipa’ saqbe, pammenangan, amplop berisi sejumlah uang, buah-buahan hasil bumi mandar, daun lattigi, pusu’ daun anjoro, solung, ande kawen, kappu, masigi-masigi, lamari,bassi matoa, bala suji,barras paindo passorong dibungkus cipo’ mapute.
CITATION STYLE
Hajaria, H., Kurnia, K., & Muttalib, A. (2022). ANALISIS MAKNA SIMBOLIS RITUAL PROSESI PERNIKAHAN ETNIK MANDAR KAJIAN SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE. Journal Peqguruang: Conference Series, 4(2), 592. https://doi.org/10.35329/jp.v4i2.1039
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.