Ayah memiliki peranan yang krusial dalam pendidikan dan perkembangan anak-anaknya. Dalam al-Qur'an pun, sosok ayah adalah kisah yang sering disinggung. Hal tersebut menunjukan urgensi peran dan fungsi ayah dalam kehidupan seorang anak. Lafaz ayah dalam al-Qur'an disebut dengan lafaz abun dan walidun. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan merujuk pada teori semantik Abdul Chaer. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan analisis semantik, lafaz abun lebih umum dari lafaz walidun. Lafaz walidun hanya dimaknai ayah kandung, sedangkan lafaz abun bisa dimaknai ayah kandung, kakek, juga nenek moyang. Fathers play a crucial role in the education and development of their children. In the Qur'an, the figure of a father is often mentioned, indicating the urgency of a father's role and function in a child's life. The term for father in the Qur'an is mentioned as "abun" and "walidun". This research uses a literature study method by referring to Abdul Chaer's semantic theory. The results show that based on semantic analysis, the term "abun" is more general than "walidun". The term "walidun" only refers to a biological father, while "abun" can refer to a biological father, grandfather, and ancestors.
CITATION STYLE
Junaedi Abdilah, A., Nurbayan, Y., & Sopian, A. (2023). Lafaz Ayah dalam Al-Qur’an (Kajian Semantik Makna Abun dan Walidun). Rayah Al-Islam, 7(1), 554–561. https://doi.org/10.37274/rais.v7i1.718
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.