Media sosial dijadikan sebagai sarana eksistensi diri oleh sebagian besar remaja pada masa ini. Media sosial memudahkan remaja untuk saling terhubung satu sama lain. Hal tersebut menimbulkan permasalahan berupa peleburan ruang privat dengan ruang publik para penggunanya. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya perbuatan kejahatan di media sosial, salah satunya adalah hate speech atau ujaran kebencian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku hate speech di media sosial dengan pola asuh orang tua di kalangan remaja pengguna media sosial. Jenis atau rancangan penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan metode survey dengan pendekatan korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling, yaitu accidental sampling. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 228 orang remaja yang aktif di media sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kecenderungan remaja berperilaku hate speech di media sosial sebagian besar memiliki jenis pola asuh otoriter sebanyak 121 responden (53,1% ), kemudian yang memiliki jenis pola asuh demokratis sebanyak 57 responden (25%), dan yang memiliki jenis pola asuh permisif sebanyak 50 responden (21,9%). Hasil uji statistik menggunakan uji Chi-Square dengan melihat nilai Pearson Chi-Square didapatkan p = 0,000 (p≤0,05) maka H0 = di tolak artinya terdapat hubungan antara perilaku hate speech di media sosial dengan pola asuh orang tua di kalangan remaja pengguna media sosial.
CITATION STYLE
Purbaningsih, E. S. (2021). Perilaku Hate Speech Di Media Sosial dengan Pola Asuh Orang Tua Di Kalangan Remaja Pengguna Media Sosial. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(2), 688. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i2.2242
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.