AbstractMathematical problem solving is a process to overcome a problem encountered and to solve it requires a number of strategies. This study aims to analyze students' mathematical problem solving abilities based on Polya's steps in terms of students' Adversity Quotient. The research method used is descriptive qualitative. The subjects of this study were students of class VIIIB of the Mimbar Budhi Manufui Private Middle School, totaling 3 people. Data collection techniques used are tests and interviews. The instruments in this study were researchers, test questions, interview guidelines and documentation. The results of the study obtained a description of problem solving abilities in terms of adversity quotient in the high, medium and low categories obtaining varying results. Quitter students can only carry out one step of Polya's problem solving well, namely understanding the problem. Campers students can carry out only three problem solving steps, namely understanding the problem, making problem plans, carrying out problem planning and not being able to re-examine the results and processes they have written. Meanwhile, climbers students can carry out all four steps of solving the Polya problem in question.Keywords: Mathematical Problem Solving Ability, Adversity Quotient, PolyaAbstrakPemecahan masalah matematis merupakan proses untuk mengatasi suatu masalah yang ditemui dan untuk menyelesaikannya diperlukan sejumlah strategi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berdasarkan langkah-langkah Polya ditinjau dari Adversity Quotient siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB SMP Swasta Mimbar Budhi Manufui yang berjumlah 3 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti, soal tes, pedoman wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh deskripsi kemampuan pemecahan masalah ditinjau dari adversity quotient dalam kategori tinggi, sedang dan rendah memperoleh hasil yang bervariasi. Siswa quitters hanya dapat melaksanakan satu langkah-langkah pemecahan masalah Polya dengan baik yaitu memahami masalah. Siswa campers dapat melaksanakan tiga langkah pemecahan masalah saja yaitu memahami masalah, membuat perencanaan masalah, melaksanakan perencanaan masalah dan tidak mampu melakukan pemeriksaan kembali terhadap hasil dan proses yang sudah ditulisnya. Sedangkan siswa climbers dapat melaksanakan semua empat langkah pemecahan masalah Polya yang dimaksud.Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Adversity Quotient, Polya
CITATION STYLE
Naimnule, M., Kehi, Y. J., & Bone, D. (2022). ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS BERDASARKAN LANGKAH-LANG KAH POLYA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT TIPE QUITTER, CAMPER DAN CLIMBER PADA SISWA KELAS VIII SMP. JURNAL EDUSCIENCE, 9(2), 428–441. https://doi.org/10.36987/jes.v9i2.2957
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.