Kabupaten Garut pada tahun 2021 terdapat sebanyak 856 remaja mengalami anemia dari 1672 orang remaja yang melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin di kabupaten Garut. Anemia merupakan kondisi dimana jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal. Dampak anemia pada remaja putri dapat menyebabkan mudah lelah, letih, lesu, tidak bersemangat, kepala terasa pusing terutama perubahan posisi duduk ke posisi berdiri. Tujuan untuk mengetahui hubungan pola menstruasi, pola makan dan keteraturan minum Fe terhadap anemia pada remaja di SMPN 1 Banyuresmi kabupaten Garut tahun 2023. Metodologi penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh remaja putri kelas IX di SMPN 1 Banyuresmi sebanyak 118 orang dengan tehnik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Analisa data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square test untuk melihat hubungan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Hasil didapatkan sebanyak 53,7% mengalami anemia, 50% pola makan tidak teratur dan teratur, 63% pola menstruasi normal dan 66,7% tidak teratur minum Fe. Hasil analisis bivariat menunjukkan pola makan p-value 0,014, pola menstruasi p-value 0,003 dan keteraturan minum Fe p-value 0,000. Kesimpulan terdapat hubungan pola makan, pola menstruasi dan keteraturan minum Fe terhadap kejadian anemia pada remaja putri. Saran diharapkan pihak sekolah lebih meningkatkan kerjasama dengan pihak puskesmas untuk lebih meningkatkan pemberian penyuluhan pada remaja tentang cara penanganan anemia dan pencegahan anemia dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kapasitas kader melalui kegiatan.
CITATION STYLE
Aprilianti, A., & Sugesti, R. (2024). HUBUNGAN POLA MENSTRUASI, POLA MAKAN DAN KETERATURAN MINUM FE TERHADAP ANEMIA PADA REMAJA DI SMPN 1 BANYURESMI KABUPATEN GARUT TAHUN 2023. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 3(5), 2290–2304. https://doi.org/10.55681/sentri.v3i5.2742
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.