Telur merupakan salah satu sumber protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Telur mengandung bahan organik yang mudah rusak. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya telur adalah lama waktu penyimpanan. Kualitas telur perlu dipertahankan agar kandungan bahan kimia yang terdapat pada telur dapat dipertahankan kesegarannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas telur ayam setelah pencucian,pembungkusan dan penyimpanan. Variabel kualitas telur yang diamati meliputi nilai Haugh Unit, Indeks Kuning Telur, Nilai susut berat dan pH telur. Telur ayam yang digunakan sebanyak 60 butir dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan. Kelompok I telur ayam tanpa dicuci disimpan pada suhu 310 C, Kelompok II telur ayam tanpa dicuci dibungkus plastik wrap disimpan pada suhu 310 C, Kelompok III telur ayam dicuci disimpan pada suhu 310 C, Kelompok IV telur ayam dicuci dibungkus plastik wrap kemudian disimpan pada suhu 310 C. Setiap kelompok perlakuan terdiri 5 ulangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap dengan 4 kelompok perlakuan dan 3 kelompok waktu pengamatan. Pada hari ke 3 setelah telur dikeluarkan dari induk ayam dilakukan pencucian, pembungkusan telur dan penyimpanan. Pengamatan dilakukan pada hari 10, 17 dan 24. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf signifikansi 5% dan uji lanjut BNT. Hasil penelitian menunjukkan pencucian mempercepat penurunan kualitas telur, pembungkusan dapat mempertahankan kualitas telur. Semua variabel penelitian menunjukkan penurunan seiring dengan bertambahnya waktu penyimpanan Kata kunci: haugh unit, indek kuning telur, susut berat
CITATION STYLE
Djaelani, M. A., Novika, Z., & Azizah, N. (2019). Pengaruh Pencucian, Pembungkusan dan Penyimpanan suhu rendah Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.). Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 4(1), 29–34. https://doi.org/10.14710/baf.4.1.2019.29-34
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.