This chapter analyses the evolution of Japan’s international security cooperation since the 1990s, based on the expansion of a security perspective within the official development assistance (ODA) programme and the parallel dispatch of the Self-Defense Forces (SDF) overseas. It asks why the securitization of aid in Japan occurred the way it did and how security thinking has affected aid allocations. It assesses whether the Ministry of Foreign Affairs (MOFA) and the Japan International Cooperation Agency (JICA) have used this new security thinking to expand aid activities and secure budgetary resources. Bab ini menganalisis evolusi kerja sama keamanan internasional Jepang sejak 1990-an, berdasarkan perluasan perspektif keamanan dalam program bantuan pembangunan resmi (ODA) dan pengiriman paralel Pasukan Bela Diri (SDF) ke luar negeri. Ini menanyakan mengapa sekuritisasi bantuan di Jepang terjadi seperti itu dan bagaimana pemikiran keamanan telah mempengaruhi alokasi bantuan. Ini menilai apakah Kementerian Luar Negeri (MOFA) dan Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) telah menggunakan pemikiran keamanan baru ini untuk memperluas kegiatan bantuan dan mengamankan sumber daya anggaran.
CITATION STYLE
Carvalho, P. A. R., & Potter, D. M. (2016). Peacebuilding and the ‘Human Securitization’ of Japan’s Foreign Aid. In The Securitization of Foreign Aid (pp. 85–112). Palgrave Macmillan UK. https://doi.org/10.1007/978-1-137-56882-3_5
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.