Pengungkapan diri adalah kemampuan individu untuk berbagi informasi tentang diri pribadinya meliputi perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi dan ide kepada orang lain.Citra tubuh adalah evaluasi individu terhadap penampilan fisiknya yang meliputi pemikiran atau perasaan terhadap penampilan tubuhnya sendiri sehingga mengarahkan pada perilaku. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara citra tubuhdan pengungkapan diri pada siwa kelas VII yang tergolong remaja awal (usia 12-15 tahun). Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif antara citra tubuh dengan pengungkapan diri pada siswa kelas VII yang tergolong remaja awal (usia 12-15 tahun). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 256 orang yang terbagi dalam delapan kelas. Dengan cluster random sampling, diperoleh subjek penelitian sebanyak 128 orang yang terdistribusi dari 4 kelas. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan Skala Citra Tubuh (22 aitem, α = .79) dan Skala Pengungkapan Diri (25 aitem, α = .84). Analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara citra tubuh dengan pengungkapan diri (rxy= .32; p = .000), maka hipotesis diterima. Semakin positif citra tubuh individu maka semakin tinggi juga pengungkapan dirinya. Sebaliknya, semakin negatif citra tubuh individu maka semakin rendah pengungkapan dirinya. Koefisien determinasi menunjukkan secara simultan citra tubuh dapat menjelaskan perubahan pengungkapan diri sebesar 10% dan 90% lainnya dipengaruhi oleh faktor yang lain.
CITATION STYLE
Samosir, D. T. P., & Sawitri, D. R. (2015). HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA AWAL KELAS VII. Jurnal EMPATI, 4(2), 14–19. https://doi.org/10.14710/empati.2015.14885
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.