Vaksinasi brucellosis telah dilakukan secara massal di Kabupaten Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan tahun 2013 dan 2014 menggunakan vaksin brucellosis RB51. Vaksinasi dimaksudkan untuk mengendalikan dan menekan angka prevalensi yang tinggi di Kabupaten Wajo yang mencapai angka 30%. Surveilans telah dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Maros untuk melihat dan mengevaluasi prevalensi brucellosis yang terjadi beberapa tahun kemudian untuk melihat penurunan prevalensi brucellosis pasca vaksinasi. Pada tahun 2016 telah dilakukan pengujian sampel serum yang berasal dari Kabupaten Wajo. Sebanyak 118 serum telah diuji dengan Rose Bengal Test (RBT) yang diteruskan dengan Complement Fixation Test (CFT). Hasilnya menunjukkan bahwa brucellosis masih ditemukan di Kabupaten Wajo dengan angka prevalensi sebesar 25,42%. Prevalensi terbesar ditemukan di Kecamatan Takalalla yang mencapai 73,68%, sedangkan di Kecamatan Majauleng sebesar 3.13%. Sampling lanjutan dilakukan pada tahun 2020 di kecamatan terpadat populasi sapinya yaitu Kecamatan Majauleng. Prevalensi brucellosis pada tahun 2020 di dua desa di Kecamatan Majauleng meningkat menjadi sebesar 6 %.
CITATION STYLE
Sulaxono Hadi, Ratna Loventa Sulaxono, & Siswani. (2021). Kondisi Brucellosis setelah Vaksinasi di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Dan Pendidikan Vokasi Pertanian, 2(1), 114–119. https://doi.org/10.47687/snppvp.v2i1.169
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.