Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi infestasi pinjal dan infeksi Dipylidium caninum (Linnaeus) pada kucing liar di ingkungan kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga. Tiga puluh ekor kucing liar dikumpulkan dari beberapa tempat di sekitar IPB Dramaga. Kucing liar yang menunjukkan gejala klinis pruritus dan alopecia dikumpulkan secara purposif. Seluruh tubuh kucing dibedaki dengan bedak gamexan, setelah itu pinjal dikoleksi secara manual dan diperiksa secara mikroskopis. Sebanyak 30 sampel feses kucing dikoleksi dan diperiksa terhadap keberadaan D. caninum dengan metode Mc Master dan pengapungan, serta dilihat juga keberadaan proglotid. Hasil identifikasi menunjukan hanya ditemukan satu spesies pinjal, yaitu Ctenocephalides felis (Bouce), sedangkan pada sampel feses tidak ditemukan D. caninum. Dua puluh satu kucing terinfestasi pinjal dengan rata-rata kepadatan pinjal per kucing 3,8 ± 1,9 individu. Derajat infetasi pinjal tergolong ringan, sehingga peluang kucing untuk menelan pinjal dan terinfeksi D. caninum sangat kecil.
CITATION STYLE
Bashofi, A., Soviana, S., & Ridwan, Y. (2015). Infestasi pinjal dan infeksi Dipylidium caninum Linnaeus pada kucing liar di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor, Kecamatan Dramaga. Jurnal Entomologi Indonesia, 12(2), 108–114. https://doi.org/10.5994/jei.12.2.108
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.