Obat sisa, obat rusak dan kedaluwarsa di rumah dapat mencemari lingkungan serta berisiko terhadap kesehatan masyarakat apabila tidak dikelola dengan benar. Petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengelola obat di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, tindakan dan persepsi petugas kesehatan terhadap pengelolaan obat di rumah serta mengetahui hubungan antara tindakan dan persepsi terhadap tingkat pengetahuan petugas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan sampel 142 responden dari lima puskesmas di Kecamatan Koto Tangah, Padang. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh responden memiliki obat tidak terpakai (69%), 23,2% memiliki obat rusak dan 33,8% mempunyai obat kedaluwarsa di rumah. Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang pengelolaan obat di rumah (73,2%) namun tindakan sebagian besar responden dalam melakukan pengelolaan obat di rumah masih tidak tepat (76,06%). Persepsi tentang pengelolaan obat di rumah dari sebagian besar responden sudah baik (78,2%) namun masih ditemukan persepsi yang kurang yaitu sebesar 21,8%. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tindakan dan persepsi dengan pengetahuan responden (p>0,05). Diharapkan pemerintah melakukan sosialisasi, edukasi, penyebaran informasi hingga optimalisasi peran tenaga kesehatan dalam mengelola obat di rumah.
CITATION STYLE
Augia, T., Ramadani, M., & Markolinda, Y. (2023). Tingkat Pengetahuan, Tindakan dan Persepsi Petugas Kesehatan Terhadap Obat Sisa, Obat Rusak dan Kedaluwarsa di Rumah. Jurnal Pharmascience, 10(1), 152. https://doi.org/10.20527/jps.v10i1.15007
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.