Latar Belakang: Jumlah lansia di Indonesia diperkirakan mencapai 30-40 juta pada tahun 2020, dengan seiring meningkatnya jumlah lansia maka angka kesepian akan semakin besar diperkirakan 50% lansia kini menderita kesepian. Masalah yang kompleks pada lansia baik dari segi fisik, mental, dan sosial berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan, Salah satu permasalahan tersebut adalah gangguan intelektual, yang merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan sehari-hari. Tujuan: Mengetahui hubungan aspek intelektual (psikologi perkembangan) dengan kesepian pada lansia di Panti Pelayanan Sosial anjut Usia (Potroyudan) Jepara. Metode: Jenis penelitian analitik korelasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Besar sampel 54 responden dengan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner aspek intelektual (psikologi perkembangan) dan kuesioner kesepian pada lansia dengan menggunakan UCLA Loliness scale. Analisis data uji statistik Spearman Rho. Hasil Penelitian : Mayoritas aspek intelektual (psikologi perkembangan) adalah sedang sebanyak 26 orang (48,1%) dan kesepian pada lansia adalah sedang sebanyak 27 orang (50,0%). Simpulan : ada hubungan aspek intelektual (psikologi perkembangan)dengan kesepian pada lansia di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (Potroyudan) Jepara dengan p value 0,000 < α 0,05 dan nilai r = -0,458.
CITATION STYLE
Masithoh, A. R., Faridah, U., & Ramadhani, H. U. (2021). HUBUNGAN ASPEK INTELEKTUAL (PSIKOLOGI PERKEMBANGAN) DENGAN KESEPIAN PADA LANSIA DI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA (POTROYUDAN) JEPARA. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 12(1), 157. https://doi.org/10.26751/jikk.v12i1.929
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.