Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dan melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap ketersedian induk Scylla serrata di alam termasuk S. serrata betina yang membawa telur, saat ini sangat banyak dilakukan oleh nelayan di Asia Tenggara, termasuk indonesia. Desa Warwut merupakan salah satu perairan laut yang menjadi daerah penagkapan S. serrata dalam jumlah yang besar di Kabupaten Maluku Tenggara. Tujuan penelitian mengetahui morfometrik karapas, pola pertumbuhannya dan faktor kondisi ekologi S. serrata di perairan Desa Warwut Kabupaten Maluku Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survai dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan ukuran. Keseluruhan sampel kepiting S. serrata yang diukur dalam penelitian berjumlah 32 ekor, dan terdiri atas 16 kelompok ukuran kepiting S. serrata. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t dan uji regresi. Hasil analisis menujukan morfometrik karapas dari S. serrata dengan persamaan W = 0.375L-0.117 dengan korelasi R2 0.072, nilai korelasi S. serrata menunjukan nilai korelasi positif, dan faktor kondisi yang terdapat pada perairan Desa Warwut berkisar antara 1.1969 – 2.1970. Disimpulkan bahwa adanya hubungan korelasi antara berat dan lebar karapas dengan, pola pertumbuhan morfometrik karapas adalah pola allometrik negative (b
CITATION STYLE
Ohoiulun, D., & Hanoatubun, M. I. H. (2020). Analisis Morfometrik Kepiting Bakau (Scylla serrata) Hasil Tangkapan Dari Perairan Desa Warwut Kabupaten Maluku Tenggara. Jambura Fish Processing Journal, 2(1), 28–35. https://doi.org/10.37905/jfpj.v2i1.5188
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.