Latar belakang: Kebijakan lockdown membuat aktivitas dibatasi sehingga masyarakat harus bekerja, dan melakukan kegiatan keagamaan dari rumah. Kebijakan ini mempengaruhi perilaku gaya hidup termasuk pada anak. Kegiatan anak-anak belajar dari rumah dapat menurunkan aktivitas fisik dan meningkatkan kegiatan sedentari. Kebijakan lockdown juga dapat meningkatkan prevalensi obesitas pada anak karena anak lebih sering “ngemil” sambil belajar di rumah. Tujuan: Mengetahui dampak kebijakan lockdown terhadap perilaku gaya hidup pada anak dengan obesitas dan tidak obesitas. Metode: Penulisan ini menggunakan metode studi literature review dengan menggunakan artikel jurnal yang dipublikasi pada tahun 2017-2021. Hasil: Penerapan kebijakan lockdown membuat anak anak dengan obesitas dan tidak obesitas mengurangi aktivitas fisik, meningkatnya durasi screen time, dan meningkatnya durasi waktu tidur. Selain itu, kelompok anak obesitas tidak merubah jumlah konsumsi buah-buahan dan sayuran sedangkan anak tidak obesitas mengalami peningkatan jumlah konsumsi buah dan sayuran. Pada kelompok anak obesitas didapatkan bahwa mereka tidak merubah jumlah konsumsi makanan dan minuman berpemanis. Namun, sebagian kecil anak-anak dengan obesitas dan tidak obesitas yang meningkatkan konsumsi makanan tidak sehat. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pola makan dan tidak ada perbedaan perilaku aktivitas fisik, screen time, durasi waktu tidur pada anak dengan obesitas dan tidak obesitas. Orang tua perlu merubah gaya hidup anak menjadi lebih sehat. Kata kunci: Anak-anak; Lockdown; Lifestyle; Obesitas; Pandemi.
CITATION STYLE
Mardiana, D. (2013). Dampak Kebijakan Lockdown terhadap Perilaku Gaya Hidup pada Anak dengan Obesitas dan Tidak Obesitas: Tinjauan Literatur. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang, 10(1). https://doi.org/10.32922/jkp.v10i1.354
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.