Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan projeni terbaik berdasarkan karakteristik potensi produksi lateks dan kayu dari hasil persilangan tahun 2001-2003. Analisis secara statistik dilakukan terhadap parameter lilit batang, tebal kulit, jumlah ring pembuluh lateks, diameter ring pembuluh lateks, produksi karet kering (g/p/s) dan produksi kayu (m3/pohon). Intensitas seleksi yang digunakan untuk memilih projeni tersebut yaitu 10% dan 1% terhadap 1013 tanaman hasil persilangan (F1) umur 9 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat variasi yang cukup tinggi dari beberapa parameter diantaranya: produksi karet kering (99,03%), produksi kayu (74,98%), lilit batang (32,06) dan jumlah ring pembuluh lateks (25,27%). Besarnya keragaman materi genetik yang terbentuk ini memberikan peluang diperolehnya klon unggul baru. Hasil evaluasi berdasarkan pola distribusi populasi menunjukkan nilai koefisien kemiringan produksi karet kering yaitu 2,09, yang mengindikasikan bahwa sebagian besar potensi produksi karet kering rendah. Hal yang sama juga ditunjukan oleh karakter potensi produksi kayu, nilai koefisien kemiringannya sebesar 1,28. Jumlah projeni yang terpilih berdasarkan karakter lilit batang (cm) (10%= 116 tanaman, 1%=16 tanaman), produksi karet kering (g/p/s) (10%= 86 tanaman, 1%= 34 tanaman), produksi kayu (m3/phn) (10% = 132 tanaman, 1%=34 tanaman), jumlah ring pembuluh lateks (pembuluh) (10%= 94 tanaman, 1%=22 tanaman). Hasil seleksi juga menunjukkan bahwa beberapa genotipe terseleksi berdasarkan lebih dari satu karakter.
CITATION STYLE
Pasaribu, S. A., & Woelan, S. (2017). KERAGAAN MATERI GENETIK HASIL PERSILANGAN 2001-2003. Jurnal Penelitian Karet, 1(1). https://doi.org/10.22302/ppk.jpk.v1i1.316
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.