HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN PAGI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MURID SD NEGERI 3 MANADO

  • Tandirerung E
  • Mayulu N
  • Kawengian S
N/ACitations
Citations of this article
151Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract: Anemia is a global public health problem in developing and developed countries with its major consequences for human health and the economic and national development. Anemia can occur at all stages of the life cycle, but it is more prevalent in pregnant women and children.  Anemia in children due to lack of nutritional diet has bad impacts on their health, growth, and immune systems. The main causes of nutritional anemia are the insufficient iron ingestion, low iron absorption, and diet which mainly consists of rice and less diverse menu. Breakfast habits fall into one of the thirteen basic messages of balanced nutrition.  The benefit of having breakfast for school children is that it can improve their concentration to study and to understand their lessons, resulting in improvement of their  learning achievement. Besides that, breakfast plays some important roles in fulfilling the balanced nutrition in children. The purpose of this study was to find out the relationship between breakfast habits and anemia incidence among students of SD Negeri 3 Manado. This was an analytical cross-sectional study. The results showed that of 83 students, 58 students (69.9%) had habits of having breakfast and 74 students (89.2%) were not anemic. Analytical results obtained P-value = 0.019 (≤ 0.050). Conclusion: there was a significant relation between breakfast habits and anemia incidence among the students of SD Negeri 3 Manado. Key words: breakfast habits, children, anemia     Abstrak: Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat global di negara berkembang maupun negara maju dengan konsekuensi yang besar bagi kesehatan manusia serta pembangunan nasional dan ekonomi. Anemia dapat ditemukan pada setiap tahap siklus hidup, namun lebih menonjol pada wanita hamil dan anak-anak. Anemia pada anak-anak akibat  kurang gizi dapat berdampak buruk pada kesehatan, pertumbuhan, dan sistem imun. Penyebab utama anemia gizi ialah konsumsi zat besi yang tidak cukup, absorbsi zat besi yang rendah, dan pola makan yang sebagian besar terdiri dari nasi dan menu yang kurang beraneka ragam. Kebiasaan makan pagi termasuk dalam salah satu dari 13 pesan dasar gizi seimbang. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran yang akan meningkatkan prestasi belajar. Makan pagi juga sangat berperan terhadap pemenuhan gizi seimbang pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan makan pagi dengan kejadian anemia pada murid SD Negeri 3 Manado. Penelitian ini merupakan suatu penelitian cross-sectional yang bersifat analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 83 murid, 58 murid (69,9%) memiliki kebiasaan makan pagi dan 74 murid (89,2%) yang tidak anemia. Hasil analisis diperoleh nilai P = 0,019 (≤ 0,050). Simpulan: terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan makan pagi dengan kejadian anemia pada murid SD Negeri 3 Manado. Kata kunci: kebiasaan makan pagi, anemia, anak-anak

Cite

CITATION STYLE

APA

Tandirerung, E. U., Mayulu, N., & Kawengian, S. E. S. (2013). HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN PAGI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MURID SD NEGERI 3 MANADO. Jurnal E-Biomedik, 1(1). https://doi.org/10.35790/ebm.1.1.2013.1162

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free