Penyakit menular masih menjadi perhatian pemerintah, salah satunya adalah program pengendalian penyakit diare. Sering Puskesmas Kecamatan Medan Tembung menunjukkan jumlah penderita diare meningkat setiap tahun dari 476 orang pada 2016, menjadi 356 orang pada 2017 dan 820 orang pada 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Ada 6 informan dalam penelitian ini, terdiri dari 1 informan dari kepala Puskesmas Sering, 1 informan penanggung jawab program diare Puskesmas Sering, 1 informan dari PMK Kantor Kota Medan, 1 informan kader posyandu, 2 informan dari ibu balita yang anaknya menderita diare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program diare di Puskesmas Sering tidak berjalan dengan baik. Ditandai dengan laporan data yang belum dibuat dalam bentuk grafik, sarana dan prasarana yang belum maksimal, yaitu belum adanya poster tentang diare di Sering Puskesmas, penyuluhan diare rutin di masyarakat, belum optimalnya pengelolaan diare standar. di fasilitas kesehatan melalui Lima Langkah Menuntaskan Diare, partisipasi masyarakat dalam mendukung implementasi program diare masih rendah, dan masih terus melakukan pemantauan dan evaluasi sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan Puskesmas Sering meningkatkan penyuluhan diare, menerapkan manajemen diare, serta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
CITATION STYLE
Hasibuan, Y. P., & Ginting, R. (2019). ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM DIARE DI PUSKESMAS SERING TAHUN 2019. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT & GIZI (JKG), 2(1), 56–62. https://doi.org/10.35451/jkg.v2i1.219
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.