Esei ini membicarakan tentang Nietzsche yang filsuf sekaligus sastrawan dan pemusik. Prinsip estetika Nietzsche yang pertama adalah mudah dan ringan. Mudah dan ringan menurut kriteria Nietzsche sendiri. Sesuatu yang hanya merangsang syaraf dan indera dan tak lebih dari itu tidak masuk hitungannya — seperti musik Wagner. Menurutnya, keindahan adalah untuk sedikit orang. Ia juga tidak percaya ada keindahan an sich. Keindahan pada dirinya sendiri adalah suatu makhluk mitologis, sejenis dengan idealisme. Padahal, estetika harus berkelindan dengan prinsip biologis. Prinsip biologis yang ia maksud adalah adanya gerak hidup yang naik dan gerak hidup yang turun (degenerasi). Dari situ, ada estetika yang merayakan hidup, yaitu estetika klasik. Dan, ada estetika yang membenci hidup, atau estetika dekaden, yaitu estetika modern yang ia saksikan. Kasus Wagner baginya adalah kasus dekadensi Eropa modern. Ia mencerca gaya Wagner sebagai brutal, palsu, tidak canggih, dengan membandingkannya pada karya komponis Prancis George Bizet, Carmen, yang ia tonton sedikitnya sampai dua puluh kali.
CITATION STYLE
Utami, A. (2022). Membaca Gurindam daripada Nietzsche. Dekonstruksi, 8(01), 5–18. https://doi.org/10.54154/dekonstruksi.v8i01.115
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.