Rumput laut merupakan sumber daya laut yang memiliki keragaman dan kaya akan nutrisi. Rumput laut sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri, baik industri pangan maupun non-pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sumberdaya hayati rumput laut di perairan pantai Ambon. Metode penelitian ini adalah metode transek kuadrat. Pada setiap interval 10 meter dari garis pantai dilakukan sampling biomassa makroalga pada bingkai besi berukuran 50 x 50 m. Data dianalisis berdasarkan indeks ekologi yaitu komposisi jenis dan frekuensi kehadiran, selain itu potensi rumput laut sebagai bahan makanan. Rumput laut yang teridentifikasi sebanyak 23 jenis rumput laut yang tergolong dalam kelompok Rhodophyta, Phaeophyta, dan Chlorophyta. Perairan pantai Tawiri memiliki jenis rumput laut tertinggi sebesar 39%. Komposisi rumput laut tertinggi di Pantai Tawiri yaitu 14 jenis dari 10 marga yang terdiri dari 6 jenis Rhodophyceae, 4 jenis Chlorophyceae, dan 4 jenis Phaeophyceae. Frekuensi kehadiran rumput laut tertinggi di perairan pantai Tapi sebesar 12,5%. Jenis rumput laut yang memiliki potensi dimanfaatkan sebagai pangan adalah Rhodophyceae (Gracilaria, Hypnea), Phaeophyceae (Sargassum, Turbinaria, Padina), Chlorophyceae (Halimeda dan Ulva). Rumput laut selain sebagai sumber pangan komersial juga dikembangkan sebagai bahan baku industri.
CITATION STYLE
Litaay, C., Arfah, H., & Pattipeilohy, F. (2022). Potensi Sumber Daya Hayati Rumput Laut di Pantai Pulau Ambon sebagai Bahan Makanan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 25(3), 405–417. https://doi.org/10.17844/jphpi.v25i3.41647
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.