Tulisan ini mengkaji tentang tata cara pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri dalam Islam dan Hari Raya Galungan dalam Hindu.Terdapat persamaan dan perbedaan antara kedua hari raya tersebut, karena ada beberapa persamaan makna yaitu memiliki arti kemenangan diantara kedua hari raya tersebut. Disinilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Reseach), yang merujuk pada buku-buku yang memang khusus membahas permasalahan ini sebagai data primer, sementara data sekunder diambil dari buku-buku yang ditulis oleh orang-orang yang memang ahli tentang Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Galungan seperti ensiklopedia, artikel dan skripsi. Dalam menganalisis data yang diperoleh dan diolah penulis menggunakan Content analiysis, yakin metode untuk mengetahui prinsip-prinsip dari suatu konsep untuk keperluan mendeskripsikan secara objekti-sistemasis tentang suatu teks. Hasil temuan dari permasalahan tersebut didapatkan bahwa persamaan mendasar dari kedua agama tersebut di hal makna hari raya Idul Fitri merupakan suatu kemenangan karena telah melakukan ibadah yaitu berpuasa. Kemenangan melawan hawa nafsu, setelah sebulan berpuasa manusia dapat dorongan dari dalam diri seseorang, oleh karena itu melawan hawa nafsu harus mampu dikendalikan oleh diri sendiri. Han hari raya galungan merupakan suatu kemenangan antara Dharma (kebaikan) dan Adharma (keburukan). Perbedaan mendasar dari keduanya adalah sejarah adanya hari raya tersebut, serta tata cara pelaksaannya sendiri
CITATION STYLE
Maharani, P. (2020). KEMENANGAN MENAHAN HAWA NAFSU Sebuah Perbandingan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Galungan. TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 12(2), 120. https://doi.org/10.24014/trs.v12i2.13559
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.