Produksi Minyak Indonesia terus menurun dan penemuan eksplorasi tidak signifikan. Dilain pihak Sebagian besar lapangan migas di Indonesia merupakan lapangan tua yang sudah optimal pengurasannya secara primer dan seharusnya sudah masuk ketahap produksi sekunder maupun tersier. Salah satu upaya meningkat produksi adalah dengan teknologi enhanced oil recovery yaitu teknologi meningkatkan produksi minyak yang tidak dapat diproduksikan secara primer maupun sekunder. Untuk itu perlu terobosan mencari teknologi baru yang tidak membutuhkan investasi besar. Teknologi electrical enhanced oil recovery (EEOR) yaitu mengalirkan arus listrik searah (DC) melalui reservoir dapat memperbaiki permeabilitas efektif batuan, tegangan antar muka air dan minyak, dan viskositas, yang berujung pada perbaikan mobilitas minyak dan meningkat produksi. Uji coba EEOR dilakukan disalah satu lapangan tua Sumatera selatan, pada reservoir batupasir sumur sumur XX dan sumur produksi YY. Aplikasi EEOR terbukti dapat meningkatkan perolehan minyak (recovery factor), dan meningkatkan produksi minyak dari 6,5 hingga 61 barel per hari, menurunkan kadar air (water cut) dari 90-65%, menurunkan specific gravity dari 0,89-0,82 centipoice (cP) dan meningkatkan API gravity minyak dari 31-42. Kata Kunci : eksplorasi, electrical enhanced oil recovery, recovery factor, API gravity, water cut
CITATION STYLE
WITASTA, N. (2021). ELECTRICAL ENHANCED OIL RECOVERY, MENINGKATKAN PRODUKSI MINYAK MENGGUNAKAN METODA DIRECT CURRENT. Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK, 21(2). https://doi.org/10.33751/teknik.v21i2.3231
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.