Pengaruh Penyuluhan Dagusibu Obat terhadap Tingkat Pengetahuan Kader Kb dan Kesehatan Desa Ambarketawang Gamping Sleman

Abstract

Masalah penggunaan obat sering kali ditemukan pada warga Ambarketawang, warga kurang paham tentang penggunaan obat dengan tepat, seperti cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat. Kondisi ini diduga karena minimnya pengetahuan warga mengenai dagusibu obat. Penyuluhan dagusibu obat dirasa penting diberikan kepada warga agar mereka menjadi lebih memahami tentang dagusibu obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap meningkatnya pengetahuan Kader KB dan Kesehatan Desa Ambarketawang dan sebaran tingkat pengetahuan tentang dagusibu obat. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental dengan one group pretest- posttest design yaitu rancangan pretest-posttest pada satu kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah Kader KB dan Kesehatan Desa Ambarketawang sebanyak 275 orang, dengan sampel sebanyak 37 kader yang datang. Penyuluhan disampaikan diantara pretest dan posttest. Pengumpulan data menggunakan kuisioner pretest dan posttest. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Wilcoxon Test. Uji Wilcoxon pada hasil pretest dan posttest diperoleh nilai Asymp.Sig(2-tailed) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 yang berarti ada peningkatan pengetahuan dagusibu obat pada responden setelah diberikan penyuluhan. Pemeringkatan Wilcoxon membuktikan bahwa ada 32 dari 37 orang responden yang meningkat nilainya setelah menerima penyuluhan. Sebaran tingkat pengetahuan berdasarkan kategori baik, cukup, dan kurang juga ada perubahan positif, prosentase responden kategori baik dari 5% menjadi 59,5%, kategori cukup dari 15% menjadi 27%, dan kategori kurang dari 17% menjadi 13,5%. Ini berarti tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap meningkatnya pengetahuan Kader KB dan Kesehatan Desa Ambarketawang tercapai.