Istilah "taksonomi" berasal dari kata Yunani "taksi" dan "nomos," yang masing-masing mengacu pada "urutan" dan "metode". Istilah ini dapat disebut sebagai pengaturan atau hukum dalam urutan tertentu yang dipinjam dari biologi, yang memungkinkan klasifikasi tertentu dari urutan. Dalam pengembangan metode yang efektif untuk melakukan operasi mental, gagasan tentang urutan sangat penting untuk mengklasifikasikan operasi dan keterampilan ini dan untuk menentukan urutan formasi untuk menumbuhkan dan memecahkan masalah tertentu [1 Grebin, N., Grabovska, S., Karkovska, R., & Vovk, A. (2020). Menerapkan Ide Taksonomi Benjamin Bloom dalam Pembelajaran Orang Dewasa. Jurnal Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat , 11 (1), 61-72.] Pada tahun 2001 diterbitkan edisi revisi buku tersebut yang berjudul “A Taxonomy for Learning and Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives” (Anderson, Krathwohl, Airasian, Cruikshank, Mayer, Pintrich, Raths, dan Wittrock, 2001). Dimanas menerapkan taksonomi sebagai tujuan pembelajaran dalam praktek ( D. R. Krathwohl, “A revision of Bloom’s Taxonomy: An overview,” Theory into Practice, vol. 41, no. 4, pp. 212–218, 2002.) Jumlah domain kognitif tetap enam dengan perubahan dari bentuk kata benda ke bentuk kata kerja; yaitu, telah diubah menjadi: Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis, Mengevaluasi, dan Membuat.
CITATION STYLE
Sumartini, A. (2022). Penerapan Taksonomi Digital Bloom Pada Masa Belajar Di Rumah Oleh Guru SMK Di Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(08), 748–760. https://doi.org/10.59141/japendi.v3i08.998
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.