Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik pengeringan cabai rawit hijau (Capsicum frustescens) yang diberi perlakuan blanching dan dikeringkan dengan alat pengering terowongan Hohenheim Aceh. Penelitian ini menggunakan rancangan 1 faktor blanching dengan 3 taraf perlakuan yaitu non blanching (B0), hot water blanching pada suhu 90ºC selama 2 menit (B1), dan steam blanching pada suhu 95ºC selama 1 menit (B2). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan sebanyak 1kg cabai rawit digunakan per satuan percobaan. Parameter yang diamati adalah iradiasi matahari, suhu, kelembaban relatif, perubahan berat sampel, kadar air, rendemen, vitamin C, tingkat penerimaan konsumen dan warna. Teknik analisa data meliputi analisis laju pengeringan, energi pengeringan, dan efisiensi pengeringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengeringan cabai rawit hijau yang diberi perlakuan steam blanching dapat mempercepat proses pengeringan dengan kualitas yang lebih baik. Perlakuan steam blanching menghasilkan laju pengeringan cabai rawit tertinggi, nilai efisiensi pengeringan tertinggi, dan penyimpangan warna paling rendah dibandingkan cabai rawit segar. Hal ini didukung oleh kinerja kendali PID pada alat pengering yang menghasilkan kombinasi suhu dan RH yang meningkatkan efektifitas proses pengeringan cabai rawit, dengan mencegah terjadinya suhu di atas 60ºC dan menciptakan sistem operasi kipas yang periodik sesuai kebutuhan.
CITATION STYLE
Khathir, R., Rahmawati, M., Syah, H., & Zahari, M. P. (2022). Pengaruh Metode Blanching Terhadap Karakteristik Pengeringan Cabai Rawit Hijau Menggunakan Alat Pengering Terowongan Hohenheim Aceh. Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian, 4(2), 61. https://doi.org/10.35308/jtpp.v4i2.6614
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.