Berdasarkan analisis kebutuhan ditemukan bahwa instrumen penguasaan konsep IPA yang ada terbatas pada tingkatan C1-C2. Instrumen self efficacy siswa juga belum tersedia. Temuan tersebut mengindikasikan perlu adanya perbaikan kualitas instrumen penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui prosedur pengembangan instrumen penguasaan konsep IPA dan self efficacy, (2) mengetahui validitas serta reliabilitas instrumen penguasaan konsep IPA dan self efficacy. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D, dengan tahapan: difine, design, develop, dan disseminate. Tetapi, dikarenakan pandemi Covid-19, tahap disseminate tidak dapat dilaksanakan lebih lanjut. Subjek penelitian ini adalah dosen, guru SD kelas IV, dan siswa kelas V SD. Metode pengumpulan data terdiri dari pedoman wawancara, lembar validiasi, serta analisis instrumen penguasaan konsp IPA dan self efficacy. Metode analisis data terdiri dari uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Instrumen penguasaan konsep IPA memperoleh nilai CVI sebesar 0,88, dengan 10 soal valid. (2) Instrumen self efficacy memperoleh nilai CVI sebesar 0,90, dengan 28 butir valid dan 2 butir tidak valid. (3) Instrumen penguasaan konsep IPA memperoleh reliablitas sebesar 0,87 (4) Instrumen self efficacy memperoleh reliablitas sebesar 0,85. Dengan demikian, pengembangan instrumen penguasaan konsep IPA dan self efficacy telah memenuhi persyaratan sebagai instrumen yang valid dan reliabel sehingga layak digunakan dalam pembelajaran.
CITATION STYLE
N.K.D. Dumaini, I.B. Putrayasa, & I.W. Widiana. (2022). PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUASAAN KONSEP IPA DAN SELF EFFICACY PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR. PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia, 6(1), 45–56. https://doi.org/10.23887/jurnal_pendas.v6i1.565
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.