Industri berbasis tebu dalam negeri di masa kini menghadapi banyak tantangan perubahan. Pada periode tahun 2017-2018 Indonesia menjadi importir gula terbesar di dunia. Tingginya jumlah impor gula tersebut disebabkan oleh produksi nasional yang belum mencukupi kebutuhan nasional yang semakin meningkat. PT Perkebunan Nusantara XI adalah salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang agribisnis dengan core business yaitu memproduksi gula. Saat ini, PT Perkebunan Nusantara XI memiliki permasalahan yaitu menurunnya efisiensi produksi. Inefisiensi tersebut mengakibatkan produksi gula nasional tidak dapat memenuhi kebutuhan gula nasional. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi produksi industri tebu di Indonesia, yaitu pada seluruh unit pabrik (13 unit pabrik) PT Perkebunan Nusantara XI pada tahun 2018. Metode yang digunakan adalah Data Envelopment Analysis (DEA) sebagai alat untuk melakukan pengukuran kinerja (efisiensi produksi). Berdasarkan hasil perhitungan technical efficiency (TECRS), terdapat 5 pabrik gula PT Perkebunan Nusantara XI yang mencapai tingkat efisiensi optimal. Berdasarkan hasil perhitungan technical efficiency (TEVRS), terdapat 10 pabrik gula PT Perkebunan Nusantara XI yang mencapai tingkat efisiensi optimal. Berdasarkan hasil perhitungan dan penentuan peer group didapatkan beberapa pabrik gula yang dijadikan sebagai referensi atau acuan, antara lain Pabrik Gula Pagottan, Panji, Prajekan, Wonolangan, dan Wringin Anom. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap inefisiensi pabrik gula PT Perkebunan Nusantara XI adalah variabel tenaga kerja, biaya listrik, dan kapasitas produksi.
CITATION STYLE
Murdianti, F., & Hanoum, S. (2020). Evaluasi Efisiensi Produksi dengan Menggunakan Metode DEA Studi Kasus: Seluruh Unit Pabrik PTPN XI Tahun 2018. Jurnal Teknik ITS, 9(1). https://doi.org/10.12962/j23373539.v9i1.47011
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.