Artikel ini membahas tafsir fenomenologi simbolik yang mengarah kepada penafsiran secara simbolik terhadap format dan struktur al-Qur’an, seperti makna di balik huruf-huruf Hijaiyyah, angka-angka dalam al-Qur’an, jumlah ayat al-Qur’an, nama-nama surat, susunan juz (pembagian) al-Qur’an, dan tanda ‘ain. Upaya penafsiran ini bersumber dari pengalaman mistis yang dialami oleh Lukman Abdul Qahar Sumabrata. Namun, metodologi yang ditawarkan oleh Sumabrata ini sangat kontroversial karena berbeda secara signifikan dengan metode penafsiran yang dianut oleh para mufassir konvensional. Objek metode tafsir fenomenologi simbolik bukanlah bahasa verbal, melainkan simbol dan struktur al-Qur’an yang tertuang dalam Mushaf Utsmani.
CITATION STYLE
Lasmana, N. (2017). POSISI TAFSIR MISTIS FENOMENOLOGI SIMBOLIK DALAM KERANGKA TAFSIR KONVENSIONAL. TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 16(1), 87–110. https://doi.org/10.30631/tjd.v16i1.45
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.