Abstract: Adolescence is a period that very sensitive and vulnerable to stress that caused by more rapid physical maturation process than the psychosocial maturation. Stress involves the neuroendocrinology system as a system that has a large role in the female reproduction and therefore contributes to menstrual pattern. Ongoing stress can lead to depression. The prevalence of stress on women is 2 times higher than man. This research aims to determine whether there is a correlation between stress and menstrual pattern on female college student in Medical Faculty 2010 of Sam Ratulangi University Manado. Methods: Design of this research is using analytical observational methods with cross sectional approach. The sampling technique that used is total sampling and 90 respondents that appropriate with the specified criteria and the collecting data technique is using DASS 42 questionnaires. Results: Data obtained most about stress level characteristics is at the normal group which is 54 respondents (60 %) and the fewest is at very severe stress group which is 2 respondents (2,2 %). Data on the characteristics of menstrual cycle, respondents that obtained in regular category is 69 respondents (76,7 %) and in negative category is 21 respondents (23,3,%). Conclusion: There is a correlation between stress level and menstrual cycle on the female college student in Medical Faculty 2010 of Sam Ratulangi University Manado. It is proved by the result of the research which is obtained that most of respondents had a normal stress level with the number of 54 respondents (60 %) and most of respondents had regular menstrual cycle with the number of 69 respondents (76,7 %). Keywords : Stress, menstrual cycle. Abstrak: Masa remaja merupakan masa sangat sensitif dan rawan terhadap stres yang disebabkan proses pematangan fisiknya lebih cepat dari pematangan psikososial. Stres melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi wanita sehingga berpengaruh terhadap pola menstruasi.Stres yang berkelanjutan dapat menyebabkan depresi.Prevalensi depresi pada wanita 2 kali lebih tinggi dibanding pria.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara stres dengan pola menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Angkatan 2010. Metode: Desain penelitian menggunakan metode obsevasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dan 90 responden yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner DASS 42. Hasil: Data didapatkan paling banyak mengenai karakteristik tingkat stress yaitu pada kelompok normal sebanyak 54 responden (60%) dan paling sedikit pada kelompok stress sangat parah 2 responden (2,2%). Data mengenai karakteristik siklus haid, responden penelitian didapatkan pada kategori teratur dengan jumlah 69 responden (76,7%) dan pada ketegori negatif 21 responden (23,3%). Simpulan: Terdapat hubungan antara tingkat stres dengan siklus haid pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sam ratulangi Manado.Dibuktikan dengan hasil penelitian dimana terdapat sebagian besar responden mengalami tingkat stres normal dengan jumlah 54 responden (60%) dan sebagian besar responden mengalami siklus haid teratur dengan jumlah 69 responden (76,7%). Kata kunci: Stres, pola menstruasi.
CITATION STYLE
Saerang, A., Suparman, E., & Lengkong, R. A. (2014). HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN POLA MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO ANGKATAN 2010. E-CliniC, 2(3). https://doi.org/10.35790/ecl.2.3.2014.5759
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.