Kabupaten Gunungkidul dikenal sebagai penghasil ketela pohon. Ketela pohon memiliki stigma negatif–nilai jualnya rendah. Di Desa Nglegi, Kabupaten Patuk,meskipun sudah ada masyarakat yang menjual produk olahan ketela pohon dalam bentuk kripik, beberapa dari masyarakat petani penghasil ketela pohon masih memanfaatkan ketela pohon untukdijualsegar(panenlangsungjual), pakan ternak, gaplek, dan tiwul. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan ketela pohon, dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui proses transfer keterampilan pemanfaatan tepung mocaf untuk pengembangan usaha pangan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan melalui workshopdalam bentuk penyuluhan, pelatihan dan praktik, serta pendampingan secara intensif mulai dari pembuatan tepung mocaf sampai dengan dihasilkannya produk olahan tepung mocaf.Hasil yang telah dicapai pada kegiatan pemberdayaan masyarakat ini telah menunjukkan bahwa masyarakat dan mahasiswa KKN terampil memanfaatkan ketela pohon menjadi tepung mocaf dan kemudian menjadikannya produk olahan khas desa.Pemanfaatan ketela pohon menjadi tepung mocaf ini dapat menjadi alternatif sumber bahan baku pangan pengganti tepung terigu. Selain itu, olahan ketela pohon dapat mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
CITATION STYLE
Munfangati, R. (2018). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROSES TRANSFER KETERAMPILAN PEMANFAATAN TEPUNG MOCAF UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT BERUPA PRODUK OLAHAN KHAS DESA NGLEGI, PATUK, GUNUNGKIDUL. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 111. https://doi.org/10.12928/jp.v1i1.345
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.