Representasi Kemiskinan pada Zaman Edo dalam Lirik Warabeuta Berjudul Hana Ichi Monme: Kajian Semiotika Roland Barthes

  • Febryan Ariefandi
  • Aprillia Firmonasari
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Hana Ichi Monme ‘Satu Bunga Satu Monme’ adalah lagu tradisional anak Jepang yang keberadaaanya diperkirakan sudah ada sejak zaman Edo dan diperkenalkan secara turun temurun. Lagu ini menceritakan cara bermain dari permainan anak dengan judul yang sama. Menariknya, meski lagu ini bercerita tentang permainan anak, lirik penyusun lagunya terkesan samar. Diksi yang digunakan pun berpotensi memiliki makna ganda, yang dapat bermakna negatif maupun positif, tergantung dari perspektif mana kita memaknainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam makna yang terkandung dari liri lagu Hana Ichi Monme. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika. Untuk mengkaji datanya digunakan teori semiotika Roland Barthes. Melalui proses pemaknaan denotatif, konotatif dan mitos, diperoleh hasil bahwa lagu ini merepresentasikan kemiskinan pada zaman Edo. Representasi kemiskinan ini terwujud pada praktik jual beli anak gadis yang dilakukan oleh orang tua atau keluarga pada zaman itu agar terbebas dari belenggu hutang.

Cite

CITATION STYLE

APA

Febryan Ariefandi, & Aprillia Firmonasari. (2024). Representasi Kemiskinan pada Zaman Edo dalam Lirik Warabeuta Berjudul Hana Ichi Monme: Kajian Semiotika Roland Barthes. Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang Undiksha, 10(1), 1–9. https://doi.org/10.23887/jpbj.v10i1.65797

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free