Pendampingan teknik Budidaya Padi Gogo bagi Petani Wolasi (Good Agriculture Practise for Upland Rice Farmer

  • Rahayu M
  • Taufik M
  • Tupaila M
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Padi gogo menjadi sumber karbohidrat utama bagi masyarakat di Kecamatan Wolasi pada umumnya. Mereka melakukan budidaya padi gogo secara turun temurun sehingga cara budidaya masih konvensional. Tujuan pengabdian adalah melakukan pendampingan teknik budidaya padi gogo yang baik kepada petani.Metode yang digunakan adalah diskusi kelompok, bimbingan teknis dan pembuatan demplot berukuran 100 m x 100 m persegi. Hasil pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa demplot padi gogo dapat menjadi media pembelajaran cara budidaya yang baik good agricultural practices (GAP). Pembuatan demplot mengikuti prosedur teknis yaitu dengan melakukan pengolahan lahan, pembuatan bedengan dan aplikasi pupuk kandang dan pupuk dasar NPK sesuai rekomendasi 250 kg/ha.Aplikasi dolomit dilakukan di atas bedengan dengan dosis 1.500 kg/ha.Di antara bedengan dibuat jarak berukuran 50-60 cm sebagai jalan pemeliharaan tanaman. Respon petani mitra cukup baik karena ada perbedaan yang signifikan cara budidaya yang sering mereka lakukan dengan cara budidaya yang telah disepakati bersama dengan tim pelaksana.  Petani mitra dapat melihat, merasakan dan mengalami bahwa cara budidaya yang dianjurkan lebih memudahkan petani mitra dalam melakukan pemeliharaan tanaman padi gogo. Pertmbuhan tanaman padi gogo lebih baik dibandingkan dengan cara budidaya yang selama ini dilakukan oleh petani.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rahayu, M., Taufik, M., Tupaila, M., & Hasid, R. (2019). Pendampingan teknik Budidaya Padi Gogo bagi Petani Wolasi (Good Agriculture Practise for Upland Rice Farmer. JURNAL KARYA PENGABDIAN, 1(3), 141–148. https://doi.org/10.29303/jkp.v1i3.43

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free