Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan model pembelajaran problem solving hierarki dan heuristik terhadap prestasi belajar; (2) Perbedaan kemampuan metakognisi siswa terhadap prestasi belajar; (3) Interaksi antara model pembelajaran problem solving hierarki dan heuristik dengan kemampuan metakognisi terhadap prestasi belajar siswa pada submateri rumus empiris, rumus molekul dan senyawa hidrat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen desain faktorial 2x2. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X MIPA SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Subjek pada penelitian adalah siswa kelas X MIPA 2 dan X MIPA 5 yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik tes (data prestasi pengetahuan) dan non tes (data prestasi sikap, keterampilan dan kemampuan metakognisi). Pengujian hipotesis dengan ANAVA dua jalan sel tak sama dan uji Kruskal Wallis H. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan model pembelajaran problem solving hierarki dan heuristik terhadap prestasi belajar aspek pengetahuan Sig. (0,035) < α (0.050); (2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan metakognisi terhadap prestasi belajar aspek pengetahuan (Sig.0,061), sikap (Sig.0,174), dan keterampilan (Sig.0,165); (3) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran problem solving hierarki dan heuristik dengan kemampuan metakognisi terhadap prestasi belajar aspek pengetahuan (Sig.0,656), sikap (Sig.0,365) dan keterampilan (Sig.0,779). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan model pembelajaran problem solving hierarki dan heuristik terhadap prestasi belajar; (2) Perbedaan kemampuan metakognisi siswa terhadap prestasi belajar; (3) Interaksi antara model pembelajaran problem solving hierarki dan heuristik dengan kemampuan metakognisi terhadap prestasi belajar siswa pada submateri rumus empiris, rumus molekul dan senyawa hidrat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen desain faktorial 2x2. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X MIPA SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2016/2017. Subjek pada penelitian adalah siswa kelas X MIPA 2 dan X MIPA 5 yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik tes (data prestasi pengetahuan) dan non tes (data prestasi sikap, keterampilan dan kemampuan metakognisi). Pengujian hipotesis dengan ANAVA dua jalan sel tak sama dan uji Kruskal Wallis H. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan model pembelajaran problem solving hierarki dan heuristik terhadap prestasi belajar aspek pengetahuan Sig. (0,035) < α (0.050); (2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan metakognisi terhadap prestasi belajar aspek pengetahuan (Sig.0,061), sikap (Sig.0,174), dan keterampilan (Sig.0,165); (3) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran problem solving hierarki dan heuristik dengan kemampuan metakognisi terhadap prestasi belajar aspek pengetahuan (Sig.0,656), sikap (Sig.0,365) dan keterampilan (Sig.0,779).
CITATION STYLE
Hastuti, T. W., Mulyani, B., & Indriyanti, N. Y. (2019). Studi Komparasi Model Pembelajaran Problem Solving Hierarki dan Heuristik terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau dari Kemampuan Metakognisi pada Materi Stoikiometri Kelas X SMA N 4 Surakarta. Jurnal Pendidikan Kimia, 8(1), 85. https://doi.org/10.20961/jpkim.v8i1.22510
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.