Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kedalaman data apakah intensitas komunikasi pada subjek dengan tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi daripada pada subjek dengan tipe kepribadian introvert atau sebaliknya, selain itu dapat dimodifikasi dan lebih memperdalam data untuk mendapatkan pernyataan atau hasil yang sesuai dengan subjek dengan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert, dan menggunakan tes yang lebih akurat lagi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Metode pengumpulan data menggunakan alat ukur Eysenck Personality Inventory (EPI), observasi, dan wawancara mendalam dengan keempat subjek. Hasil penelitian menunjukkan keempat subjek memiliki intensitas komunikasi yang berbeda yaitu pada subjek FP dan NA dengan tipe kepribadian ekstrovert memiliki intensitas komunikasi yang tinggi, yang sering berkomunikasi melalui jejaring sosial untuk membicarakan semua hal yang mereka inginkan, seperti masalah pribadi atau kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masing-masing subjek, selain itu ketika berkomunikasi langsung mereka juga sangat sering berbicara tentang semua topik pembicaraan yang ingin dibicarakan subjek dengan orang lain. Sebaliknya pada subjek AN dan IM dengan subjek tipe kepribadian introvert tidak banyak digunakan jejaring sosial untuk berkomunikasi dan meskipun subjek menggunakan jejaring sosial untuk berkomunikasi hanya ketika mendesak atau tidak punya waktu untuk bertemu dan membahas hal-hal yang ingin mereka bicarakan secara langsung, subjek dengan kepribadian introvert lebih suka berkomunikasi secara langsung karena mereka pikir lebih baik berkomunikasi secara langsung.
CITATION STYLE
Annisa, A. (2016). Intensitas Komunikasi Melalui Jejaring Sosial Pada Remaja dengan Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(4). https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v4i4.4241
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.