Tanah lempung ekspansif sangat mudah mengalami perubahan volume akibat perubahan kadar air. Saat tanah mengalami pengeringan tanah akan menyusut dan retak, jika mengalami pembasahan tanah akan mengembang. Akibat dari perubahan kadar air dalam tanah berpengaruh pada suction, retak permukaan dan undrained shear strength. Penelitian ini menggunakan benda uji tanah ekspansif undisturb diambil dari daerah Citraland di Surabaya, Indonesia. Dilakukan pengujian awal untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik tanah. Selanjutnya dilakukan proses pengeringan dimulai saat kondisi inisial dengan kadar air (Wc) 57,79 % langsung dikeringkan pada suhu ruang sampai dengan kadar air (Wc) 10,01%. Kemudian dilakukan proses pembasahan dari kadar air (Wc) 10,01% dengan penambahan air sebesar 25%, 75% dan 100% dari kadar air inisial. Dari Pengamatan evolusi retak permukaan pada proses pengeringan dan pembasahan ditentukan kondisi kadar air sebagai acuan untuk pengujian undrained triaksial shear strength dan suction. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa retak permukaan mulai terjadi saat peningkatan nilai suction mencapai 178 kali saat pengeringan, saat pembasahan tanah menjadi rusak (damage). Nilai kohesi maksimun 42 kPa terjadi pada kadar air (Wc) 22, % saat pengeringan dan 28 kPa saat kadar air (Wc) 45% pada proses pembasahan. Sifat tanah lempung ekspansif undisturb berubah menyerupai batuan dengan nilai sudut geser dalam sebesar ϕ= 62,60 saat pengeringan. Tanah ekspansif dari penelitian ini adalah tanah unsaturated.
CITATION STYLE
Ester, E. (2019). Perilaku Undrained Strength Pada Tanah Lempung Ekspansif Tidak Terganggu Selama Proses Pembasahan Dan Pengeringan Berhubungan Dengan Retak Permukaan Dan Suction. TEKNOSIAR, 13(2), 45–51. https://doi.org/10.37478/teknosiar.v13i2.245
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.