IDENTIFIKASI DAN INTERVENSI GANGGUAN BELAJAR SPESIFIK PADA ANAK

  • Wijaya E
N/ACitations
Citations of this article
191Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pendahuluan: Pendidikan merupakan bagian dari proses belajar seorang anak untuk membentuk kemampuan kognitif dan kepribadian yang baik. Anak yang tidak mampu melakukan koordinasi kemampuan berpikir, sistem integrasi sensorik dan motorik, atau fungsi verbal dan non-verbal dapat mengalami gangguan belajar. Ketidakmampuan membaca (disleksia), menulis (disgrafia), maupun berhitung (diskalkulia) merupakan domain dari gangguan belajar spesifik pada anak. Identifikasi dan intervensi pada anak dengan gangguan belajar memerlukan kerja sama tenaga medis, guru dan orangtua. Kasus: Anak laki-laki, usia tujuh tahun memiliki hambatan dalam membaca berdasarkan pengamatan selama enam bulan oleh guru sekolah sejak anak belajar di kelas satu sekolah dasar. Anak sehat secara fisik, tumbuh kembang sesuai usia dan mampu berinteraksi baik dengan teman sekolah maupun lingkungan rumah. Pasien memenuhi kriteria gangguan belajar spesifik domain membaca sesuai dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Pasien sudah menjalani intervensi yang adekuat untuk mengatasi gangguan belajar spesifik dan berhasil naik kelas dua sekolah dasar dengan kemajuan kemampuan membaca. Simpulan: Pentingnya identifikasi dan intervensi dini serta permantauan berkelanjutan pada anak dengan gangguan belajar spesifik untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.

Cite

CITATION STYLE

APA

Wijaya, E. (2020). IDENTIFIKASI DAN INTERVENSI GANGGUAN BELAJAR SPESIFIK PADA ANAK. Damianus: Journal of Medicine, 19(1), 70–79. https://doi.org/10.25170/djm.v19i1.1279

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free