Nama merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia baik secara personal maupun komunal, termasuk bagi masyarakat Karo. Pemberian nama dalam masyarakat Karo dilatarbelakangi oleh harapan atau kenangan tentang suatu peristiwa yang berkaitan dengan kelahiran. Melalui nama yang diberikan, seseorang diharapkan menjadi pribadi yang mencapai nilai-nilai, cita-cita, atau doa yang menjadi makna nama tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk menggali makna nama sebagai sebuah model pendidikan Kristiani di tengah keluarga Karo. Proses memaknai nama dapat dikembangkan sebagai model pengajaran untuk mewariskan iman, khususnya dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosio-budaya terhadap makna nama dalam masyarakat Karo tradisional. Untuk memaknai nama sebagai sebuah proses berefleksi teologis, penulis mempertimbangkan tiga elemen yang dikemukakan Jack L. Seymour, Margaret Ann Crain, dan Joseph Crockett, yaitu mempertimbangkan (considering), menggali (exploring), dan mencermati (discerning). Berdasarkan ketiga elemen tersebut, penulis mengusulkan tiga unsur yang dapat dikembangkan untuk membangun kesadaran tentang identitas diri melalui sebuah nama, yaitu narasi, rasa, dan komitmen.
CITATION STYLE
Kaban, S. R. U., & Hattu, J. V. D. (2021). Memaknai Nama sebagai Proses Pendidikan Kristiani dalam Keluarga Karo. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen Dan Musik Gereja, 5(1), 122–136. https://doi.org/10.37368/ja.v5i1.233
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.