HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN KEJADIAN CTS PADA PEKERJA PEMETIK DAUN TEH

  • Bahrudin M
  • Putra R
  • Alief H
N/ACitations
Citations of this article
105Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: CTS merupakan penyakit yang sering dijumpai pada pekerja industri dalam setiap kasus penyakit akibat kerja di beberapa negara. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi angka kejadian CTS, salah satunya yaitu masa kerjaTujuan penelitian: Mengetahui hubungan masa kerja terhadap kejadian CTS pada pekerja pemetik daun teh.Metode penelitian: Analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consecutive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 85 pekerja.Hasil penelitian dan Diskusi: Angka kejadian CTS  pada pekerja pemetik daun teh adalah 56 ( 65,9%), kejadian CTS meningkat setelah umur 40 tahun dan kejadian CTS tertinggi pada umur 50-59 tahun (30,6%), kejadian CTS meningkat setelah masa kerja 30 tahun dan kejadian CTS tertinggi terjadi pada masa kerja 30-39 tahun (31,8%). Korelasi antara masa kerja dengan kejadian CTS menunjukan nilai korelasi positif (0,263) dengan nilai signifikansi 0,015 (<0,05),yang artinya semakin lama masa kerja maka angka kejadian CTS semakin besar.Kesimpulan: Semakin lama masa kerja semakin tinggi resiko terjadinya CTS Kata kunci: Masa kerja, pekerja pemetik daun teh, CTS.

Cite

CITATION STYLE

APA

Bahrudin, M., Putra, R. L., & Alief, H. F. (2016). HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN KEJADIAN CTS PADA PEKERJA PEMETIK DAUN TEH. Saintika Medika, 12(1), 24. https://doi.org/10.22219/sm.v12i1.5256

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free