Desa Caturharjo mulai dikembangkan menjadi Kawasan Desa Wisata dengan membedayakan masyakarat secara terpadu. Desa wisata tersebut di kembangkan oleh pemerintah, sawsta dan masyarakat dengan melakukan secara gotong royong. Desa Caturharjo memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata. Pengabdian pada Masyarakat dilaksanakan bersama mitra berupa penataan desain lingkungan kantor desa Caturharjo yaitu penataan Kawasan alun-alun. Penataan Kawasan Alun-alun berkonsep pada arsitektur tropis. Hal ini dikarenakan desa Caturharjo yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ingin tetap melestarikan material local dan pemanfaatan penghawaan alami dan pencahayaan alami untuk mengurangi penggunaan energi. Pengabdian yang dilakukan menggunakan metode pendekatan terhadap pihak desa dengan melakukan observasi, wawancara dan analisis. Analisis yang dilakukan adalah analisis SWOT terhadap fasilitas yang ada di desa Caturharjo. Analisis dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari desa tersebut. Hasil pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat berupa desain penataan lapangan desa sebagai alun-alun desa. Pekarangan kemungkinan akan menjadi identitas caturharjo Desa. Masyarakat sekitar diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik. Hasilnya sarana penunjang yang terdiri dari kawasan kuliner, area duduk, area air mancur, gazebo, dan lapangan sepak bola mini.
CITATION STYLE
Sekarlangit, N., Setiadi, A., & Putri, R. N. R. (2022). Penataan Lingkungan Kantor Desa Caturharjo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul. Jurnal Atma Inovasia, 2(1), 1–7. https://doi.org/10.24002/jai.v2i1.4967
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.