Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed menjadi sorotan internasional setelah melakukan rangkaian inisiasi untuk menyelesaikan konflik perbatasan berkepanjangan antara Etiopia dan Eritrea. Rangkaian inisiasi yang digagasnya berhasil mewujudkan perdamaian antara kedua negara setelah berada dalam keadaan ‘tidak perang maupun tidak damai’ selama lebih dari dua puluh tahun. Terwujudnya perdamaian antara kedua negara kemudian memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana gaya kepemimpinan yang dilakukan Perdana Menteri Abiy Ahmed sehingga dapat terwujud perdamaian yang mengakhiri konflik antara Etiopia dan Eritrea yang sebelumnya sulit terwujud. Tulisan ini akan memberikan pemahaman mengenai gaya kepemimpinan Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed tersebut dilihat melalui Teori Kepemimpinan Transformasional. Setelah dilakukan penelitian dengan berbagai data sekunder yang didapatkan melalui pengumpulan data berbasis dokumen, terlihat bahwa kepemimpinan Abiy Ahmed memiliki empat aspek yang terdapat dalam kepemimpinan transformasional, yaitu stimulasi intelektual, pemberian motivasi, pengaruh tindakan terhadap pengikut, serta pertimbangan individual yang memberikan pengaruh pada terwujudnya perdamaian antara Etiopia dan Eritrea.
CITATION STYLE
Irma Setiani, & Zulfikri Suleman. (2021). KEPEMIMPINAN PERDANA MENTERI ETIOPIA ABIY AHMED DALAM MEWUJUDKAN PERDAMAIAN ETIOPIA DAN ERITREA. Sriwijaya Journal of International Relations, 1(2), 20–36. https://doi.org/10.47753/sjir.v1i2.57
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.