Perbandingan Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Menggunakan Automatic Fuel Meter Trainer Dengan Pengukuran Sistem Manual

Abstract

Berdasarkan ketentuan SNI 7554:2010 menjelaskan bahwasanya alat yang digunakan dalam mengukur konsumsi bahan bakar yaitu bisa mengukur kuantitas yang dikonsumsi dalam ketelitian ±2%.%. Sejauh ini perkembangan trainer terdapat dua jenis yaitu sistem pengukuran manual dan sistem pengukuran otomatis. Sistem pengukuran manual ini dilakukan dengan menghitung waktu konsumsi bahan bakarnya menggunakan alat ukur stopwatch, sedangkan pengukuran otomatis yaitu menerapkan sebuah kontroler dan 6 sensor dalam pengukurannya. Sistem pengukuran otomatis ini disebut dengan Automatic Fuel Meter Trainer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan nilai dari ketepatan waktu ketika melakukan pengukuran konsumsi bahan bakar. Penelitian ini menggunkan jenis penelitian kuantitatif. Penulis melakukan eksperimen secara langsung terhadap trainer pengukur konsumsi bahan bakar baik yang otomatis maupun yang manual. Dalam pelaksanaan percobaannya dilakukan dengan metode simulasi, yaitu tidak menggunakan kendaraan langsung, melainkan dilakukan simulasi bahan bakar dengan laju output bahan bakarnya dikendalikan oleh valve/kran yang mempresentatifkan konsumsi bahan bakar. Hasil dari pengukuran tersebut kemudian dibandingkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan data diantaranya nilai persentase koefisian variasi Automatic Fuel Meter Trainer  didapatkan sebesar 1,7057198596%1,7% sedangkan nilai persentase koefisian variasi Manual Fuel Meter Trainer  didapatkan sebesar 5,71860909%5,7% yang dilakukan masing-masing dalam 10 kali pengulangan pengujian menggunakan pipet volume ukuran 10ml. Berdasarkan hasil tersebut maka bisa dikatakan bahwasanya pengukuran konsumsi bahan bakar lebih efektif jika menggunakan Automatic Fuel Meter Trainer karena hasil menunjukkan sesuai dengan SNI 7554:2010 yang menyatakan bahwasanya alat yang digunakan dalam mengukur konsumsi bahan bakar yaitu bisa mengukur kuantitas yang dikonsumsi dalam ketelitian ±2%