Al-Quran dalam Sejarah (Diskursus Seputar Sejarah Penafsiran al-Qur’an)

  • Rouf A
N/ACitations
Citations of this article
165Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Secara normatif al-Qur’an diyakini memiliki kebenaran mutlak namun kebenaran penafsiran al-Qur’an bersifat relatif dan tentatif. Sebab tafsir adalah respons mufassir terhadap teks kitab suci, situasi dan problem sosial yang dihadapinya. Sehingga tidak ada penafsiran yang benar-benar objektif karena penafsiran terhadap suatu teks termasuk di dalamnya teks al-Qur’an sangatlah dipengaruhioleh sejarah latar belakang keilmuan, kultur dan anggapan-anggapan yang melatarbelakngi penafsirnya. Sehingga kajian tentang sejarah penafsiran al-Qur’an memiliki daya tarik sendiri bagi mereka yang serius ingin memahami al-Qur’an. Karenanya tidak lah mengherankan jika di kalangan umat Islam selalu bermunculan produk-produk tafsir yang sarat dengan berbagai metode dan pendekatan penafsiran seiring dengan derap langkah perubahan dan tantangan zaman. Pada artikel ini penulis mendeskripsikan tentang sejarah penafsiran al-Qur’an melalui pembahasan tentang sejarah turunnya al-qur’an, sejarah penafsiran al-Qur’an mulai dari penafsiran dengan menggunakan riwayat, akal dan olah batin.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rouf, A. (2019). Al-Quran dalam Sejarah (Diskursus Seputar Sejarah Penafsiran al-Qur’an). Mumtaz: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Keislaman, 1(1), 1–22. https://doi.org/10.36671/mumtaz.v1i1.1

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free