Xanthan gum merupakan polisakarida ekstra selular yang dihasilkan dari fermentasi dekstrosa oleh bakteri Xanthomonas campestris. Xanthan gum banyak digunakan dalam berbagai bidang industri sebagai stabilizer, pengental, dan pengemulsi. Dalam industri minyak, xanthan gum digunakan untuk mengentalkan lumpur pengeboran dan membawa potongan padatan akibat pengeboran kembali ke permukaan. Proses fermentasi dilakukan pada biofermentor dimana substansinya diletakkan pada waktu bersamaan. Berdasarkan pengamatan, diperoleh xanthan gum pada komposisi limbah padat tapioka tertinggi 50 g / L dan urea 5 g / L. Optimasi dengan menggunakan Metode Permukaan Respon (RSM) dengan dua variabel yaitu limbah padat tapioka sebagai sumber karbon dan urea sebagai sumber nitrogen. Berdasarkan hasil perhitungan RSM, dapat disimpulkan bahwa setiap 16 jam respon maksimal mendekati titik pusat (0,0). Model memprediksi produksi xanthan gum optimal pada komposisi konsentrasi limbah padat tapioka sekitar 30 g / L dan urea 5 g / L. Hasil antara nilai prediksi dan nilai sebenarnya menunjukkan model dalam penelitian ini layak dan efektif. Hasil uji reologi menunjukkan karakteristik produk yang baik yang didukung oleh uji FTIR yang menunjukkan spektrum yang sama antara xanthan gum dengan xanthan gum komersial.
CITATION STYLE
Hasan, A. E. Z., Yulianto, A., Noviana, I. M. P., & Andini, S. P. (2019). PRODUKSI XANTHAN GUM SKALA PENGEMBANGAN MENGGUNAKAN LIMBAH PADAT TAPIOKA. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 6(2). https://doi.org/10.24912/jitiuntar.v6i2.4117
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.