Ahlaq Tasawuf Manunggaling Kawula Gusti

  • Rosyi Ibnu Hidayat
  • Suyatmo
  • Nawawi
N/ACitations
Citations of this article
65Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Paham Wahdatul Wujud (Manunggaling Kawula Gusti) bukanlah Paham Pantaisme. Wahdatul Wujud (Manunggaling Kawula Gusti) adalah suatu Dzauq, pengalaman ruhani yang diperoleh ahli sufi.Wahdatul Wujud (Manunggaling Kawula Gusti)  merupakan anugerah Alloh berkenaan dengan ilmu dan rahasia-Nya yang diberikan kepada hamba-Nya yang terpilih dan diridloi. Manunggaling Kawula Gusti juga sering diartikan sebagai menyatunya manusia (kawula) dengan Tuhan (Gusti). Anggapan bahwa Gusti sebagai personafikasi Tuhan kurang tepat. Gusti (Pangeran,) yang dimaksud adalah personafikasi dari Dzat Urip (Kesejatian Hidup), atau (emanasi, pancaran) Tuhan. Ajaran Manunggaling Kawula Gusti bermakna bahwa di dalam diri manusia terdapat roh yang berasal dari roh Tuhan. Pengamalan Manunggaling Kawulo Gusti memiliki dua bentuk dimensi besar yaitu dimensi teologi dan dimensi sosiologi. Persepektif  Manunggaling Kawulo Gusti keterpaduannya dapat dilihat dalam rukun perjalanan yang juga menjadi sendi dalam mencapai  Manunggaling Kawula Gusti, yakni ilmu dan dzikir.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rosyi Ibnu Hidayat, Suyatmo, & Nawawi. (2023). Ahlaq Tasawuf Manunggaling Kawula Gusti. Jurnal Penelitian Agama, 24(1), 49–62. https://doi.org/10.24090/jpa.v24i1.2023.pp49-62

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free